Pelatihan Menulis:
Cerita Bersama Mereka
Inilah ceritaku bersama mereka. Pada, 6 Nopember 2010 setahun yang lalu. saya bersama teman-teman berkumpul di Perpustakaan Gelaran Ibuku, untuk mengikuti pelatihan menulis. Tim kami terdiri dari 10 orang empat diantaranya masih duduk di bangku SMA dan SMP. lima sudah kuliah di Universitas Widya Mataram, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sunan Kalijaga. serta satu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan. Tak Lupa ada lima pendamping yang sabar “benar-benar” sabar mendampingi kami dari awal sampai penulisan selesai. kelimanya adalah mahasiswa semester akhir dan alumni Universitas Negeri Yogyakarta serta Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Dalam pelatihan ini kami dibimbing beberapa nara sumber untuk membantu kami bagaimana melihat, berkomunikasi, melakukan riset, mengumpulkan data, mengolah data, sampai menuliskannya. mereka adalah Bondan Nusantara, Bustan Basir Maras, Zen RS, Wahju Jr, dan Muhidin M Dahlan.
Selama tiga hari kami mengikuti pelatihan penulisan jurnalistik, hari pertama bersama om Bondan Nusantara kami di ajak belajar tentang sosiologi warga, cara menjaga etika berkomunikasi dan pola pendekatan kepada warga. kemudian kami belajar melakukan kerja-kerja riset etnografi bersama Bustan Basir Maras. Hari kedua kami berbagi pengalaman bersama Zen RS sekaligus mengasah kemampuan kami dalam menulis dari dasar-dasar penulisan jurnalistik dan penulisan esai. kemudian Wahyu Jr mengajak kami dalam obrolan estetika fotografi, pesan dan makna di balik gambar, kemudian mempraktekkannya. hari terkhir pelatihan menulis bersama Mehidin M Dahlan, mempelajari teknik wawancara, bagaimana cara berkomunikasi dengan nara sumber, dan merangkai term of refernce (TOR).
Pembagian Kelompok dan Pembagian Kerja
Setelah tiga hari berturut turut mengikuti pelatihan menulis, saya bersama teman-teman berkumpul seperti biasa untuk melakukan pembagian kelompok, tim kami terdiri dari lima kelompok yang mengusung masing-masing satu tema tiap kelompok, yaitu kelompok Asal-Usul (Nama, Ruang dan Cerita), Sistem Sosial (Menjaga Hayat Beranda Belakang, Potensi (Ekonomi dalam Ikatan “Hidupmu Sehatku), Komunitas (Bersama dalam Keragaman), dan Tokoh (Mereka yang Menghidupkan Asa dalam Kampung).
Kisah di Lapangan
Bertepatan liburan sekolah kami mulai melakukan kerja-kerja lapangan, mulai dari wawancara, pemotretan. mencari narasumber yang sekiranya dapat memberikan informasi yang kami butuhkan. dari narasumber satu ke narasumber yang lainnya. dalam proses wawancara, selain mendapatkan data dan informasi awal, tim juga menghasilkan cerita-cerita yang kemudian menjadi pengalaman bersama. setelaha semua data hasil kerja lapangan dianggap sudah terkumpul kemudian tim kami menyelesaikan penulisan.
Supervisi: Muhidin M Dahlan Koordinator Riset: Faiz Ahsoul
Fasilitator dan Editor: Galuh Ambar Sasi | Irwan Bajang | Syafawi Ahmad Qadzafi | Tri Astuti
Periset/Penulis: Alimudin Daing | Devi Dean Aw | Iffah Karimah | Ikrar Pribadiansyah | Jaya Adi Praptama | Nurhidayah | Nurul Khusna | Satya Putranto | Tri Dewi Kartini | Teta Fathiyah
Cetak Pertama: April 2011
Ukuran: 10.5×16.5
Tebal: 522 halaman
Kertas: Bookpaper
ISBN: 978-979-1436-28-1
Cetak: Hardcover
Harga: Rp 100.000
LIMITED EDITION
Cerita kehidupan Keraton Yogyakarta sudah banyak dituliskan dalam pelbagai judul buku. Tapi tidak kisah di beranda belakangnya. Khususnya hayat hidup masyarakat di Kelurahan Patehan yang terdiri dari Ngadisuryan, Taman, Nagan, dan Patehan.
Proses penulisan buku ini adalah kolaborasi yang melibatkan remaja-remaja Patehan dengan melibatkan sekira 80 narasumber yang seluruhnya warga sendiri dalam sekuen waktu 6 bulan. Dilihat dari prosesnya, buku ini pastilah buku sejarah lokal yang dihimpun dan dituturkan oleh warganya sendiri. Sebuah pencatatan dari dalam.
Sekaligus buku ini menjadi salah satu tonggak bahwa cerita kampung bisa dihidupkan oleh warganya sendiri. Ini suatu ikhtiar yang kuat untuk memberi makna pada ruang dan subyek anonim yang selama ini samar.
Pembuka: Sejarah adalah Sekarang! (Muhidin M Dahlan) » 13
ASAL USUL
Nama, Ruang, Dan Cerita
Pada Mulanya Nama » 23
– Keraton Yogyakarta » 24
– Patehan » 27
– Nagan » 28
– Ngadisuryan » 29
– Taman » 30
Bangunan Bersejarah » 31
– Alun-Alun Kidul » 33
– Ringin Kurung » 35
– Siti Hinggil » 36
– Gajahan » 37
– Pesanggrahan Taman Sari » 39
– Plengkung Nirbaya » 53
– Pojok Beteng Kulon » 54
– Kemandungan Kidul » 56
– Joglo Lawak » 56
– Kemagangan » 58
Dari Masa ke Masa » 60
SISTEM SOSIAL
Menjaga Hayat Beranda Belakang
Sekilas Monografi » 91
– Warna-Warni Bahasa » 102
– Bahasa Jawa » 103
– Bahasa Indonesia » 105
– Bahasa Asing » 105
– Bahasa Prokem » 109
– Bahasa Bagongan » 113
– Serba ‘e’ dan ‘tak’, Bukan Berarti Tidak » 114
– Logika Kata Melalui Jarwodhosok » 115
– Candra Sengkala: Angka yang Bisa ‘Bicara’ » 116
Kalender dan Hari Istimewa » 119
Hari-Hari Istimewa » 121
– Nyadran » 121
– Syawalan » 123
– Malam 1 Sura » 124
– Tirakatan » 125
Upacara dan Siklus Hayat » 127
– Ngupati » 128
– Mitoni » 129
– Procotan » 131
– Slametan Sepasaran » 132
– Puputan » 132
– Selapanan » 132
– Tedhak Siten » 133
– Tethakan » 133
– Pernikahan » 134
– Ganti Nama » 137
– Penghormatan untuk yang Tiada » 138
Gotong-Royong » 141
– Gugur Gunung » 142
– Rewang » 143
– Sukarela » 144
Nongkrong » 145
– Warung Handayani » 146
– Warung Senja » 147
– Alun-Alun Kidul » 148
– Cakruk » 151
– Angkringan Buku Kampung Taman » 153
Ora Ilok » 157
Ronda » 165
POTENSI
Ekonomi Kreatif Dalam Ikatan “Hidupmu Sehatku”
Kerajinan » 181
– Batik » 182
– Wayang » 193
– Gamelan » 197
– Souvenir, Kartu Undangan » 201
– Greeng Inspiration » 205
Kuliner 207
– Brongkos dan Es Campur Handayani » 207
– Gulai Kambing Warung Senja » 211
– Sate Ayam Pawiro » 215
– Brownies dan Kasanova Singkong » 216
– Warung Herbal KTD 34 » 219
Klithikan Alkid » 226
Diah Agency » 233
Jasa Transportasi » 235
Tanaman dan Obat » 243
– Cerita Tanaman » 244
– Jejak Buah dan Sayur » 247
– Jejak Kebun Bunga » 255
– Jejak Tanaman Sulur » 260
– Aneka Potensi Tanaman Lainnya » 263
Resep Makanan dan Minuman » 275
Permainan » 286
– Permainan Kampung » 286
– Permainan Modern » 293
– Permainan Wisata » 295
Daftar Potensi Ekonomi » 303
KOMUNITAS
Bersama dalam Keragaman
Pengajian Aisyiah » 317
Mudika Santo Blasius » 320
Sanggar Kalpika » 323
Kumpulan Karawitan » 325
Pujo Raras » 325
Muda-Mudi » 327
Bala Muda Taman » 329
Arisan » 331
Lansia » 333
Werdha Sraya » 335
Jogja Fishing Community (JFC) » 336
Gadjah Beteng FC » 338
Kelompok Tani Dewasa (KTD) 34 » 340
Paguyuban Pramuwisata
Taman Sari Yogyakarta (PPTSY) » 343
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) » 346
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) » 353
Paguyuban Pedagang Kitiran
Alun-Alun Yogyakarta (PPKAL) » 356
Mergo Rejeki » 359
Gajah Manunggal » 361
Sasana Ngudirasa » 363
Paguyuban Sepeda Kreasi dan Tandhem » 365
Krida Asta » 365
Lansia Pencinta Tembang Kenangan » 367
Djaka Lodang » 369
Indonesia Visual Art Archive (IVAA) » 372
KUNCI » 375
MES 56 » 378
Indonesia Buku (I:BOEKOE) » 380
TOKOH
Mereka yang Menghidupkan Asa dalam Kampung
Sunardi: “Aku Ki Wong Sporet” » 385
Pujo Sudarmo: “Ji, ro, lu, pat, dang ding dung…” » 391
Rr. Simidjati (Alm): “Aku tadi diberi uang, dikira tukang sapu” » 401
Muhsin Haryanto: “Hidup rukun, saling berbagi” » 405
Siti Cholimah: “Mari nguri-uri bahasa Jawa…” » 411
Aloysius Untung Basuki: “Bermusik, melukis, dan berteater adalah napas hidupku” » 415
Ninik Ainiyah: “Langitnya sudah ndak biru lagi…” » 421
Setyowati Iriana: “Bukan cuman nonton tv…” » 427
Antonius Sasongko W.K.: “Belum ada efek negatif internet di Kampung Cyber” » 435
Penutup: Cerita di Balik Penulisan (Faiz Ahsoul) » 437
LAMPIRAN
Nama Narasumber » 465
Glosarium » 468
Minibiodata Periset dan Penulis » 498
Indeks » 504
Catatan Kecil Aya 